Review: Italia Tantang Spanyol di Final
29-06-2012 03:54
| Mario Balotelli
Selebrasi gol kedua Mario Balotelli © AFP
Italia menaklukkan
Jerman 2-1 di semifinal Euro 2012.
Mario Balotelli memborong dua gol
Azzurri.
Juara
tiga kali Jerman dan Juara 1968 Italia bentrok di National Stadium,
Warsawa, Jumat (29/6), demi mendapatkan hak untuk menantang sang juara
bertahan
Spanyol, yang sudah lolos terlebih dahulu, di partai puncak.
Jerman mengincar kemenangan kompetitif pertamanya atas
Azzurri. Dari tujuh pertemuan di turnamen besar, mereka hanya sanggup membukukan empat hasil imbang dan tiga kekalahan.
Pasukan Joachim Loew tengah
on-fire.
Mereka turun di laga ini dengan mengusung rekor hebat, yakni 15
kemenangan kompetitif secara beruntun. Itu membuat mereka lebih
diunggulkan untuk lolos ke final.
Sementara itu, sejak ditangani
oleh Cesare Prandelli, Italia masih belum tersentuh kekalahan di semua
laga kompetitifnya, yaitu menang sembilan kali dan imbang lima kali.
Loew
menerapkan formasi 4-2-3-1 dan kembali menurunkan sejumlah bintang yang
disimpannya kala menekuk Yunani 4-2 di perempat final, termasuk
Mario Gomez serta Lukas Podolski.
Gelandang Bastian Schweinsteiger, yang dikabarkan memiliki masalah dengan pergelangan kakinya, sudah fit untuk masuk
starting eleven Tim Panser.
Sementara itu, Prandelli memilih skema 4-3-1-2 dan mengandalkan duet Balotelli serta
Antonio Cassano di depan dengan dukungan Riccardo Montolivo di belakangnya.
Giorgio
Chiellini, yang absen saat melawan Inggris akibat cedera paha,
dipercaya menempati pos bek kiri, sedangkan bek kiri Federico Balzaretti
digeser ke kanan sebagai alternatif pengganti Ignazio Abate (cedera)
dan Christian Maggio (skors).
Daniele De Rossi, yang sebelumnya diragukan bisa tampil akibat cedera, terbukti fit dan dipilih sebagai
starter.
Jerman, yang lebih diunggulkan untuk melaju ke final, mengawali laga dengan penuh percaya diri.
Hanya 15 menit sejak wasit Stephane Lannoy asal Prancis meniupkan peluit tanda
kick-off, Tim Panser sudah tiga kali mengancam gawang Italia yang dijaga
Gianluigi Buffon, salah satunya lewat kemelut di depan gawang yang masih berhasil diamankan oleh
Andrea Pirlo.
Diserang
sedemikian rupa, Italia tersengat, lalu balik menekan, dan berhasil
unggul terlebih dahulu pada menit 20 lewat sundulan jarak dekat
Balotelli memanfaatkan
crossing Cassano.
Setelah
gol itu, Italia sanggup menarik kembali alur permainan ke arah mereka.
Pirlo, yang di menit-menit awal jarang mendapatkan bola, mulai
menunjukkan keahliannya, mengatur permainan.
Partarungan seru pun
terjadi di lini tengah. Pirlo menjadi motor penggerak mesin Italia,
sedangkan Ozil, yang ditempatkan melebar ke kanan, menginspirasi hampir
setiap serangan Jerman.
Italia semakin di atas angin setelah
Balotelli mencetak gol keduanya pada menit ke-35. Berawal dari sebuah serangan balik, striker
Azzurri itu melepaskan tendangan keras dari luar area yang membuat Neuer tak mampu bereaksi. Gawang Jerman bergetar, 2-0 untuk Italia.
Jerman
lalu merombak lini depannya di awal babak kedua. Klose dan Reus masuk
menggantikan Gomez serta Podolski, yang dibuat 'tenang' oleh bek-bek
Italia sepanjang 45 menit pertama.
Jerman punya peluang untuk menyusutkan selisih skor pada menit ke-61 lewat tendangan bebas Reus, tapi
super save dari Buffon membuat usahanya jadi sia-sia.
Balotelli,
yang sepertinya bakal menjadi pahlawan Italia di laga ini, ditarik
keluar dan digantikan oleh Di Natale pada menit 71 akibat masalah otot.
Fokus
menyerang, pertahanan Jerman pun melemah dan kehilangan konsentrasi.
Neuer dan Badstuber bahkan melakukan Blunder yang nyaris membuat timnya
semakin tertinggal, tapi Marchisio gagal memanfaatkannya.
Lini
belakang Jerman tampak sangat rapuh menghadapi serangan balik, dan itu
dimanfaatkan dengan baik oleh Italia. Di Natale bahkan mendapatkan
peluang untuk melebarkan selisih skor setelah lepas dari pengawalan dan
one-on-one dengan Neuer, tapi
finishing-nya tidak menemui sasaran.
Kedisiplinan para pemain belakang serta ketangguhan Buffon di bawah gawang membuat Jerman kesulitan menembus pertahanan Italia.
Jerman menunjukkan semangat pantang menyerahnya dan berhasil menipiskan selisih skor pada menit 92 lewat eksekusi penalti
Ozil setelah Balzaretti divonis
handball di area terlarang.
Di
menit-menit akhir, Neuer bahkan berulang kali meninggalkan gawangnya
sampai ke tengah lapangan untuk membantu serangan, tapi kedudukan tidak
berubah.
Skor 2-1 untuk Italia pun bertahan hingga peluit
panjang. Hasil ini serupa dengan pertemuan terakhir kedua tim di babak
yang sama pada Piala Dunia 2006. Jika waktu itu Italia menang 2-0 lewat
extra-time, kali ini mereka menyelesaikannya dengan skor tipis di waktu normal.
Pirlo terpilih sebagai
man of the match. Bagi
playmaker Italia tersebut, penghargaan ini adalah yang ketiga setelah sebelumnya dia juga terpilih sebagai
man of the match saat melawan Kroasia dan Inggris.
Sejarah tak pernah menang Jerman dari Italia di turnamen besar kembali terulang.
Azzurri pun maju ke final untuk menghadapi Spanyol, sang juara bertahan sekaligus 'rekan' mereka dari Grup C.
Statistik Jerman - ItaliaPenguasaan bola: 54% - 46%
Shot (on goal): 20 (8) - 11 (4)
Corner: 14 - 0
Pelanggaran: 13 - 19
Offside: 0 - 2
Kartu kuning: 1 - 4
Kartu merah: 0 - 0
Penyelamatan: 2 - 7
Susunan pemain Jerman:
Neuer, Hummels, Badstuber, Lahm (c), Boateng (Muller 71'), Khedira,
Schweinsteiger, Ozil, Kroos, Podolski (Reus 46'), Gomez (Klose 46').
Cadangan: Wiese, Zieler, Schmelzer, Howedes, Mertesacker, Gundogan, Schurrle, Muller, Bender, Gotze, Reus, Klose.
Susunan pemain Italia:
Buffon (c), Chiellini, Balzaretti, Barzagli, Bonucci, Marchisio, De
Rossi, Montolivo (Motta 63'), Pirlo, Balotelli (Di Natale 70'), Cassano
(Diamanti 58').
Cadangan: Sirigu, De Sanctis, Ogbonna, Abate, Motta, Giaccherini, Diamanti, Nocerino, Di Natale, Borini, Giovinco.
Pencetak gol:20' (0-1) Balotelli
35' (0-2) Balotelli
92' (1-2) Ozil (pen)
Kartu kuning: Balotelli (36'), Bonucci (61'), De Rossi (84'), Motta (89'), Hummels (90').
Partai
pamungkas antara Spanyol melawan Italia untuk memperebutkan gelar raja
Eropa dimainkan di Olympic Stadium, Kiev, 1 Juli yang akan datang.